Tuesday, 28 March 2017

Main Lompat Tali


Permainan yang keempat adalah lompat tali. Lompat tali ini bisa menggunakan karet atau tali tambang. Kita bisa membuat tali sendiri dengan karet, caranya menyambungkan satu persatu karet hingga panjang dan setelah itu diikat ujungnya dan karet tersebut bisa kita gunakan untuk memainkan lompat tali. Permainan ini bisa dilakukan dua orang hingga lebih dari sepuluh. Ada dua orang yang memegang tali agar tidak putus.
Tapi jika tidak ingin memegang tali maka kita bisa mengikatkan tali dengan pohon atau apapun yang bisa untuk memegang tali ataupun karet. Cara bermainnya dimulai dari tali di letakkan paling bawah lalu kita melompat. Jika tidak bisa melompat maka kita harus menunggu giliran terakhir dan mengulang lompatan dari awal. Setelah itu tali diarahkan sampai atas kepala, dan kita harus melompat diatas tali. Yang menang boleh menyuruh yang kalah untuk melakukan apa saja tetapi tidak boleh yang berat dan aneh-aneh.

Monday, 27 March 2017

Permainan Kelereng ( Gundu )



2.1 Pengertian Kelereng
Kelereng dengan berbagai sinonim gundu, keneker, kelici, guli adalah bola kecil dibuat dari tanah liat, marmer atau kaca untuk permainan anak-anak. Ukuran kelereng sangat bermacam-macam. Umumnya setengah inci atau 1,25 cm dari ujung ke ujung. Kelereng kadang-kadang dikoleksi, untuk tujuan nostalgia dan warnanya yang estetik.
2.2 Sejarah Kelereng
            Sejak abad pertengahan permainan kelereng ini sudah ada dan seringkali dimainkan oleh kalangan aristokrat dan bangsawan. Permainan ini tidak hanya terkenal di kalangan masyarakat kita saja, di Perancis pun permainan ini ternyata sangat digemari dan mereka memanggilnya dengan sebutan Pentaque. Bedanya,  jika permainan kelereng menggunakan gundu yang berukuran kecil,
Pentaque memerlukan dua jenis bola yang mempunyai ukuran yang cukup besar yang terbuat dari kayu jati dan baja. Pentaque ini pertama kali diperkenalkan oleh Suku Gaule(Perancis Kuno). Dari Perancis permainan ini menyebar ke wilayah lainnya seperti Yunani dan Mesir melalui orang-orang Romawi. Seperti halnya NekeranPentaque awalnya juga merupakan permainan untuk mengisi waktu luang.
Sejarah pun berlanjut hingga sampai ke zaman Renaissance atau pencerahan. Pentaquemenjadi mainan di kalangan aristokrat dan bangsawan bahkan kabarnya pernah disejajarkan dengan olahraga Tennis yang dipandang cukup elit di masa itu. Yang diperbolehkan untuk bermain olahraga itu hanyalah orang-orang tertentu saja.
Terhitung sejak tahun 1850, sebuah organisasi sosial Clos Jouve memperkenalkan kembali Pentaque yang semakin hari kian dilupakan oleh masyarakat. Menginjak abad ke-20 permainan ini mulai dipatenkan seiring dengan semakin banyaknya bermunculan klub-klub Pentaque sebagai pelestarian kebudayaan tradisional.
Teknologi pembuatan kelereng kaca ditemukan pada 1864 di Jerman. Kelereng yang semula satu warna, menjadi berwarna-warni mirip permen. Teknologi ini segera menyebar ke seluruh Eropa dan Amerika. Namun, akibat Perang Dunia II, pengiriman mesin pembuat kelereng itu sempat terhenti dan akhirnya masing-masing negara mengembangkannya sendiri.
2.3 Alat yang Diperlukan
            Permainan Kelereng ini tidak membutuhkan peralaatn khusus untuk memainkannya. Pemain hanya memerlukan lapangan kosong sebagai arena kelereng dan kapur atau tongkat untuk membuat garis permainan. Dan selanjutnya permainan siap untuk dimainkan.
2.4 Peraturan Permainan

Ada beberapa jenis peraturan, diantaranya pot-potan dan ban-banan atau jarum-jaruman. Namun, ide dasarnya sama yaitu mengarahkan kelereng penembak menuju kelereng target. Untuk p
ot-potan permainanya adalah membuat gambar persegi yang diantara titik bidangnya diletakkan kelereng kita dan kelereng lawan. Dan selanjutnya saling mengeluarkan kelereng yang ada dalam persegi tersebut. Dan jika keluar dari persegi maka kelereng tersebut akan menjadi hak milik sang penembak. Selain pot-potan ada juga yang lain. Yaitu dengan membuat garis lingkaran dan meletakkan kelereng target dan siapa yang paling banyak mengeluarkan kelereng target, maka dialah pemenangnya.
2.5 Cara Bermain
            Untuk memainkan permainan kelereng yang paling dasar, pertama lapangan bermain yang cocok harus dibentuk. Cukup dengan taman bermain berpasir atau daerah pinggiran lapangan biasa akan ideal jadi medannya, meskipun setiap daerah luar ruangan datar dengan rumput minimal akan cocok.
Setelah lapangan telah dibuat, semua pemain perlu memberikan kontribusi sejumlah kelereng kecil ke tengah ring. Kelereng ini disusun dalam bentuk salib, dengan masing-masing marmer spasi beberapa inci terpisah. Kelereng di ring dianggap sasaran buat setiap penembak. Pada titik ini, para pemain harus memutuskan apakah mereka bermain buat bersenang-senang atau “untuk seriusan.” Jika bermain buat bersenang-senang, kelereng yang sama ditempatkan kembali ke ring dan kembali ke pemilik masing masing setelah pertandingan digelar. Jika bermain buat seriusan, para pemenang dari setiap permainan akan menyimpan semua kelereng dimainkan sebagai denda dan imbalan dari pemainan yang dimainkan bersama itu.
Penembak pertama bisa memposisikan kelerengnya di mana saja di sekeliling luar lingkaran. Tujuan dari permainan dasar kelereng ialah buat menjatuhkan kelereng sasaran atau penembak pemain lain benar-benar keluar dari ring tanpa mengirim penembak Anda sendiri di luar batas. Penembak pertama umumnya bertujuan ke susunan pusat kelereng dan menempatkan penembak di sebuah celah yang dibentuk oleh menyelipkan ibu jari di belakang buku jari keduanya atau jari telunjuknya. Jari telunjuk memegang jempol dalam ketegangan sampai pemain buat mengambil ancang ancang buat menembak. Teknik ini disebut jentikan bawah, dan divestasi harus cukup kuat buat menggerakkan ketukan penembak yang lebih besar ke dalam lingkaran dan memaksa setidaknya satu kelereng keluar dari lingkaran.
Selama penembak terus mengirim kelereng keluar dari ring tanpa kehilangan posisinya atau selalu kena, maka a
kan bisa giliran terus. Jika penembak gagal buat melumpuhkan kelereng lawan, gilirannya dianggap selesai. Sebuah permainan kelereng berakhir ketika semua kelereng telah tersingkir dari ring. Pe
main layak menghitung jumlah kelereng yang telah mereka kumpulkan dan satu dengan kelereng yang paling banyak dinyatakan sebagai pemenang dari permainan itu. Putaran selanjutnya bisa dimainkan buat menentukan kampiun utama, atau mungkin hanya bermain terus sampai pemain kehabisan kelereng buat membuat putaran selanjutnya.
2.6 Manfaat yang Diperoleh
  1. Mengatur Emosi (Relaks)
Bermain kelereng sangat menyenangkan bagi anak. Kesenangan inilah yang memunculkan unsur relaks yang membantu anak keluar sebentar dari rutinitasnya sehari-hari untuk “me-recharge” kembali baterai energinya. Bila energinya sudah kembali penuh, tentu baik sebagai persiapan menghadapi hal-hal yang serius, seperti belajar.
  1. Melatih Kemampuan Motorik
Kegiatan-kegiatan dalam permainan ini, seperti melempar dan menyentil kelereng, dapat melatih keterampilan motorik halus dan kasar di usia sekolah. Makin baik kemampuan motorik, koordinasi visual dan konsentrasinya maka anak pun semakin mahir untuk menembakkan kelereng-kelerengnya.
  1. Melatih Kemampuan Berfikir (Kognitif)
Kemampuan berpikir anak ikut dirangsang dalam permainan ini. Misalnya, jika ia ingin memenangkan permainan maka harus memecahkan masalah dan menggunakan strategi dengan menggunakan teknik-teknik tertentu.
  1. Kemampuan Berkompetensi
Keberhasilan anak menjalani suatu teknik yang lantas memperoleh tanggapan dari para lawan nya merupakan hadiah tersendiri bagi anak. Adanya perasaan bersaing di usia sekolah sangat penting untuk membentuk perasaan harga diri.
  1. Kemampuan Sosial (Menjalin Pertemanan)
Yang paling penting dari kegiatan bermain adalah bagaimana anak mampu menjalin pertemanan dengan kawan mainnya. Jangan lupa, hubungan pertemanan akan memberi kesempatan pada anak untuk mempelajari konteks sosial yang lebih luas. Misal, ia jadi belajar bekerja sama, belajar mengatasi konflik ketika terjadi pertengkaran pada saat bermain dengan temannya, serta belajar mengomunikasikan keinginan dan pikirannya.
  1. Bersikap Jujur
Anak juga punya kesempatan mengembangkan karakter dan kepribadian yang positif ketika bermain, seperti pentingnya kejujuran dan fairness. Kecintaannya pada nilai-nilai yang benar merupakan landasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain di masa yang akan datang.
  1. Melatih Taraf Kecermatan dan Ketelitian
Permainan ini dapat melatih otak kita menjadi lebih cermat dalam bertindak dan menjadi lebih teliti dengan hal-hal yang telah dia lakukan atau yang akan dia kerjakan nanti. Dengan cara memikirkan langkah-langkah yang harus diambil dengan kondisi yang sedang dia alami saat bermain

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Permainan tradisional tidak hanya sekedar permainan yang mengandung unsur kesenangan semata. Namun permainan tradisional dapat melatih kemampuan motoric anak, sikap anak, dan juga keterampilan anak. Serta dapat membentuk sebuah karakter yang luhur.
3.2 Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan–kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

Apa itu Lego ? ( Mainan Lego )



Lego, mainan ini berbentuk kotak-kotak beraneka warna yang dapat disusun telah menyihir banyak anak-anak di seluruh dunia. Tahun ini tepatnya 28 Januari 2008 lalu mainan ini tepat berusia 50 tahun sejak dipatenkan oleh penemunya Godtfred Kirk Christiansen.

Menyusun lego beraneka warna ini telah menjadi mainan yang sangat terkenal di seluruh dunia dan menjadi mainan yang sangat popular. “Tumpukan lego tidak lekang oleh waktu dan terus menyihir anak karena memberi kesempatan pada anak untuk mengembangkan kreatifitas, imajinasi dan keinginannya dengan bebas,” kata Charlotte Simonsen, jubir Lego di markasnya di barat Billund, sebuah kota di barat Denmark.
Perusahaan keluarga Lego didirikan, sebelum mainan lego ini sendiri ditemukan, oleh Ole Kristiansen tahun 1932. Nama Lego sendiri diambil dari dua huruf pertama bahasa Denmark, “Leg Godt” atau permainan yang menyenangkan.


Mainan ini memungkinkan anak-anak untuk menyususn kombinasi kotak mulai dari dua kotak yang dapat dibuat 24 kombinasi berbeda sampai 6 kotak dengan 915 juta kemungkinan kombinasi. Demikian diungkapkan menurut Lego.
Setelah setengah abad dengan lebih dari 400 juta anak dan dewasa yang memainkannya, lego telah menjadi mainan yang paling banyak menyita waktu sampai total lima milyar jam untuk menyusun dan membongkarnya sampai saat ini.
Permainan ini sempat mengalami krisis peminat akhir tahun 90an sampai 2004 saat harus bersaing dengan permainan elektornik dan komputer interaktif. Tahun 1999, Lego memperoleh predikat sebagai “Mainan Abad Ini” oleh majalah bisnis Fortune dari Amerika.
Lego kembali bersinar setelah dipimpin oleh Joergen Vig Knudstorp yang memfokuskan pada bisnis intinya dan menutup beberapa unit bisnis lainnya seperti buku dan pakaian. Pada tahun 2006 perusahaan ini kembali bangkit dan membukukan penjualan 1,5 milyar dolar di 130 negara di seluruh dunia dan mencatat keuntungan bersih sampai 300 juta dolar. Saat ini tercatat rata-rata tujuh kotak lego terjual setiap deti di seluruh dunia dengan 19 milyar kotak telah diproduksi setiap tahun. Cukup untuk membungkus ‘Sekeliling Bumi’ ini sampai lima kali.
nah ni , foto foto terbaik dari lego







Sunday, 26 March 2017

Cara Bermain Ular Tangga

Permainan ular tangga telah menjadi permainan yang mengasyikkan dari generasi ke generasi, dan melalui beberapa perubahan nama. Terkadang di Amerika Serikat, permainan ini disebut sebagai Chutes and Ladders (parasut dan tangga), dan di India permainan ini dikenal sebagai Snakes and Arrows (ular dan panah). Peraturan permainannya sampai sekarang tidak banyak berubah. [1] Jika Anda belum mengetahui peraturan permainan ini atau sudah membuat sendiri papan permainan ular tangga, ada baiknya Anda meninjau ulang peraturan permainan sebelum Anda bermain. Anda juga dapat mencoba variasi peraturan dari permainan ini.



1



Pahami tujuan dari permainan ini. Tujuan dari permainan ini adalah menjadi pemain pertama yang mencapai petak atau kotak terakhir dengan bergerak dari satu petak ke petak lain hingga mencapai petak terakhir. Hampir semua papan memiliki alur jalan yang berselang-seling. Pada baris pertama, Anda bergerak dari kiri ke kanan, dan setelah naik ke baris berikutnya, Anda bergerak dari arah sebaliknya (kanan ke kiri), dan seterusnya. [2]
  • Ikuti angka yang ada pada papan permainan untuk mengetahui cara Anda bergerak. Sebagai contoh, jika Anda mengocok dadu dan mendapat angka 5, dan Anda berada di petak nomor 11, Anda harus menggerakkan pion atau bidak Anda ke petak nomor 16.

2
Tentukan siapa yang bermain lebih dulu. Setiap pemain harus mengocok dadu untuk melihat siapa pemain yang mendapatkan angka paling tinggi. Siapa pun yang mendapatkan angka tertinggi akan menjadi pemain pertama. Setelah pemain pertama mendapatkan gilirannya, pemain yang duduk di sebelah kirinya akan mendapatkan giliran bermain. Urutan giliran pemain bergerak dari kiri ke kanan.
  • Jika ada dua atau lebih pemain yang mendapatkan angka yang sama dan angka tersebut adalah angka tertinggi, masing-masing dari mereka harus mengocok kembali dadu sekali lagi untuk menentukan siapa yang menjadi pemain pertama.

3
Kocoklah dadu dan bergeraklah. Untuk mengambil giliran, kocok dadu lagi dan lihatlah angka yang Anda dapatkan. Ambil pion atau bidak Anda dan majulah beberapa petak sesuai dengan angka yang muncul di dadu. Sebagai contoh, jika Anda mendapatkan angka 2, pindahkan pion Anda dua kotak ke petak nomor 2. Pada giliran berikutnya, jika Anda mendapatkan angka 5, gerakkan pion Anda maju sejauh 5 petak dan berhentilah di petak nomor 7. [3]
  • Beberapa orang mengatakan bahwa Anda hanya dapat memasukkan pion ke papan permainan jika Anda mendapatkan angka 1, dan jika Anda tidak mendapatkan angka 1, giliran Anda akan dilewatkan. Peraturan ini tidak disarankan untuk diikuti karena peraturan ini dapat menjadi hal yang mengesalkan bagi pemain-pemain yang kurang beruntung.

4

Naiklah melalui tangga. Tangga-tangga yang ada di papan permainan memungkinkan Anda untuk naik ke baris petak yang lebih tinggi dan lebih cepat mencapai petak akhir. Jika Anda berhenti di petak yang menunjukkan bagian bawah tangga, Anda boleh bergerak naik ke petak yang ditunjukkan oleh ujung tangga. [4]
  • Jika Anda berhenti di bagian atas tangga atau di tengah-tengah tanda, Anda tidak perlu bergerak. Pada permainan ini, Anda tidak akan pernah bergerak menuruni tangga.

5

Turunlah saat Anda berhenti di petak ular atau parasut. Beberapa versi permainan ini menggunakan ular, sementara versi-versi yang lain menggunakan parasut. Ular (atau parasut) membuat Anda harus mundur karena Anda harus menuruninya. Jika Anda berhenti tepat di petak dengan bagian kepala ular atau bagian atas parasut, turunkan pion Anda hingga mencapai petak dengan ujung tubuh ular atau ujung parasut.[5]
  • Jika Anda berhenti di petak yang dilalui tubuh ular atau parasut, atau berhenti di petak yang memiliki gambar bagian ujung tubuh ular atau parasut, Anda tidak perlu bergerak naik atau turun. Anda hanya bergerak turun jika Anda berhenti di petak dengan gambar kepala ular atau bagian atas paratus saja.

Ambil giliran tambahan jika Anda mendapatkan angka 6. Jika Anda mengocok dadu dan mendapatkan angka 6, Anda mendapatkan giliran tambahan. Pertama, pindahkah terlebih dahulu pion Anda enam petak, kemudian kocok kembali dadu. Jika Anda berhenti di petak ular atau tangga, ikuti peraturan naik atau turun terlebih dahulu, kemudian kocok kembali dadu untuk memainkan giliran tambahan Anda. Selama Anda terus mendapatkan angka 6, Anda dapat terus bergerak.[6]


Untuk memenangkan permainan, berhentilah tepat di petak terakhir. Pemain pertama yang mencapai petak terakhir (petak paling ujung di baris tertinggi) memenangkan permainan. Petak tersebut biasanya diberi nomor 100. Akan tetapi, ada kejutan pada permainan ini. Jika Anda mengocok dadu dan mendapatkan angka yang terlalu besar untuk berhenti tepat di petak akhir, Anda hanya akan menyentuh petak terakhir dan harus terlempar mundur, sesuai dengan sisa langkah yang ada.[7]
  • Sebagai contoh, jika Anda berhenti di petak nomor 99 dan mendapatkan angka 4, gerakkan pion Anda ke petak 100 (satu langkah), kemudian mundurlah ke petak 99, 98, dan 97 (dua, tiga, dan empat langkah). Jika pada petak nomor 97 terdapat kepala ular, Anda harus turun.

Popular Posts