Tuesday, 16 October 2018

Cerita Kancil , Kerbau Dan Buaya

Berikut dongeng Si Kancil yang menceritakan kisah Si Kancil Dan Kerbau. Cerita tentang seekor buaya yang menggigit Kerbau tapi kerbau berhasil meloloskan diri dari buaya berkat kecerdikan kancil.

Di hutan terdapat suatu padang rumput luas, dihuni oleh keluarga Kerbau. Mereka memiliki seekor anak Kerbau yang tengah beranjak dewasa. Anak Kerbau memiliki rasa ingin tahu sangat besar. Suatu ketika anak Kerbau melihat sebuah sungai. Ia meminta izin ibunya untuk berjalan-jalan.

"Ibu, aku mau berjalan-jalan di sekitar sungai. Boleh kan bu?" tanya AnakKerbau.

"Boleh anakku, tapi kau harus berhati-hati. Banyak buaya di sungai. Kau jangan mudah percaya buaya nak." ibunya menasehati.

Anak kerbau dengan riang segera pergi menuju sungai untuk bermain. Ia sangat senang melihat ikan-ikan kecil berenang kesana-kemari di sungai. Tiba-tiba saja ia mendengar teriakan minta tolong yang ternyata seekor buaya. Pak Buaya terhimpit oleh sebuah pohon besar yang tumbang. Anak kerbau teringat akan nasehat ibunya agar berhati-hati dengan buaya.

"Tolong aku hai Kerbau yang baik." kata Pak Buaya.

"Ada apa Pak Buaya? Kenapa tubuhmu terhimpit pohon tumbang?" tanya Anak kerbau.

"Pada saat terjadi gempa bumi, tak kusadari ada sebuah pohon besar di dekatku yang tumbang. Jadi aku terhimpit pohon. Tolong lepaskan aku Anak Kerbau baik." Pak Buaya memelas meminta tolong.

"Aku tak mau menolongmu, karena jika engkau terlepas dari pohon itu engkau pasti akan memakanku." Anak Kerbau menolak menolong Pak Buaya.

"Jika engkau tak menolongku sekarang aku pasti akan mati, jadi aku berjanji tak akan memakanmu Anak Kerbau." Pak Buaya memelas.

"Baiklah kalau begitu aku akan menolongmu." kata Anak Kerbau.



Anak Kerbau kemudian dengan susah payah mendorong batang pohon besar. Pak Buaya akhirnya terlepas dari himpitan pohon. Setelah terlepas, tiba-tiba saja mulut Pak Buaya menggigit kaki Anak Kerbau. Anak Kerbau tentu saja kaget.



"Aduh...Apa-apaan Pak Buaya? Kenapa menggigitku? Kau ingkar janji Pak Buaya! Aku menyesal telah menolongmu." Anak Kerbau marah.

"Diamlah Anak Kerbau bodoh. Aku sudah tiga hari tidak makan. Silahkan kau tanya binatang lain, mereka pasti akan melakukan hal sama jika ada di posisiku." Pak Buaya tidak perduli.



Kebetulan saat itu ada sebuah tikar lapuk hanyut di sungai. Anak Kerbau meminta pendapatnya setelah menceritakan pada tikar kejadian yang menimpanya. Tapi tikar justru membela Pak Buaya.

"Itu sudah nasibmu hai Anak Kerbau jadi terimalah. Waktu aku masih dalam kondisi baru, selalu dipakai oleh manusia. Tapi sekarang lihatlah aku dibuang di sungai begitu saja." kata Tikar Lapuk.

Tidak lama ada keranjang tua hanyut di sungai. Anak Kerbau menanyakan hal sama pada keranjang tua tapi jawaban keranjang tua sama dengan jawaban tikar lapuk.

Kemudian muncul seekor bebek tua. Setelah Anak Kerbau menceritakan masalahnya pada bebek tua, lagi-lagi si bebek justru membela buaya. Bebek tua mengatakan ia melarikan diri karena hendak disembelih oleh majikannya.


Setelah bebek tua pergi, munculah Si Kancil. Anak Kerbau menceritakan masalahnya pada Si Kancil. Pak Buaya tenang-tenang saja karena yakin Si Kancil pasti membelanya. Si Kancil mengatakan ia harus tahu kejadian sebenarnya. Ia meminta Pak Buaya & Anak Kerbau agar mengulang kembali kejadiannya dari awal. Pak Buaya dan Anak Kerbau setuju. Pak Buaya melepaskan gigitannya pada kaki Anak Kerbau. Kemudian Anak Kerbau mendorong kembali batang pohon ke tubuh Pak Buaya.


"Oh jadi begitu kejadian awalnya." kata Si Kancil.

"Iya betul Kancil." kata Pak Buaya.

"Sekarang giliranmu hai Anak Kerbau! Lepaskan batang pohon ini." kata Pak Buaya pada Anak kerbau.

Mendengar itu Si Kancil segera membisiki Anak Kerbau agar cepat melarikan diri. Anak Kerbau sangat senang mengetahui bahwa ini hanyalah akal Si Kancil untuk membantunya melarikan diri dari Pak Buaya. Mereka berdua segera berlari kencang meninggalkan Pak Buaya yang tidak bisa bergerak terhimpit pohon. Mengetahui hal tersebut Pak Buaya sangat marah.

"Hai Anak Kerbau! Hai Kancil! Mau kemana kalian? Kurang ajar kau Kancil ternyata ini tipu muslihatmu." Pak Buaya sangat marah.


"Rasakan akibatnya Pak Buaya! Kau tak bisa dipercaya. Sudah dibantu tapi malah mau memakan Anak Kerbau. Selamat tinggal Pak Buaya." teriak Si Kancil.
Previous Post
Next Post

4 comments:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  2. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  3. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Terima kasih sudah berkunjung, Kalau suka silahkan di share & Tinggalkan Komentar .. :)

Popular Posts